El Clasico: Aplaus Meriah dari Suporter Madrid untuk Diego Maradona

Diego Maradona, FC Barcelona


Kalian kenal dia? Foto: AFP/JOEL ROBINE
Pada 26 Juni 1983, keajaiban muncul di Stadion Santiago Bernabeu. Untuk pertama kali dalam sejarah, suporter Real Madrid sudi memberikan tepuk tangan meriah secara sukarela--atau mungkin dengan terpaksa--kepada seorang pemain Barcelona.
Sikap itu menakjubkan. Melihatnya sungguh memuaskan dahaga sportivitas. Layak dicontoh, patut dikenang.
Namun, pada awalnya, siapa yang menyangka bahwa hari itu akan tiba?
Fenomena suporter Los Blancos memberi aplaus untuk aksi penggawa Blaugrana itu tadinya mungkin setara dengan film-film Marvel Cinematic Universe: Fiktif dan tak mungkin jadi nyata.
Ternyata benar bisa kejadian, tuh. Jadi, bolehlah kalau kita bilang bahwa fenomena ini sebagai keajaiban. Kalau bukan, terus apa, dong, namanya? Kesurupan?
Aksi sensasional yang dimaksud itu pun bukan sekadar gocek-menggocek. Okelah, itu juga. Namun, pada akhirnya si pemain Barcelona itu menjebol gawang Real Madrid.
Dengan kata lain, pemain Barcelona ini diberi tepuk tangan oleh suporter El Real karena membobol gawang klub kesayangan mereka di El Clasico. Bukan karena nyanyi, bukan karena joget, apalagi atraksi sirkus melompati api sambil kayang.
Kenalan dulu. Namanya adalah Diego Armando Maradona.

Diego Maradona, FC Barcelona, POTRAIT
Diego Maradona saat berkostum FC Barcelona. Foto: AFP/JOEL ROBINE
Maradona awalnya menerima umpan dari rekannya, lalu menggiring bola sendirian di wilayah pertahanan Madrid yang kosong. Kalau mau dibayangin, lini belakang Madrid waktu gol itu tercipta 'sepi' banget. Kayak kuburan.
Penyerang Argentina itu awalnya sempat diadang oleh kiper Madrid, Agustin. Akan tetapi, Maradona memperdaya Agustin lewat gocekannya yang lihai.
Maradona mempertontonkan skill dan juga ketenangannya yang luar biasa. Ketika tinggal berhadapan dengan gawang kosong, pria berambut keriting itu tak terburu-buru menceploskan bola ke sana.
Tampaknya, Maradona masih ingin 'bercumbu' barang sebentar dengan bola itu. Tiba-tiba, dari kejauhan, datanglah bek Madrid, Juan Jose, yang hendak menyergap bola di kaki Maradona itu dengan tekelnya yang memburu.
Penyerang kelahiran Buenos Aires itu tak patah arang. Tak rela bola yang sudah seperti kekasihnya itu direbut lelaki lain, Maradona kembali mempertontonkan gocekannya sembari membiarkan Juan Jose berurusan dengan tiang gawang.
Setelah itu, bola itu diceploskan Maradona ke jala gawang. Gol.
Seisi Stadion Santiago Bernabeu--yang jelas disesaki oleh suporter Madrid--lantas memberikan bertepuk tangan. Mereka seolah tersihir oleh aksi memukau Maradona.
Maradona adalah pemain Barcelona pertama dalam sejarah yang pernah diberi aplaus oleh suporter Madrid karena mencetak gol ke gawang Madrid.
Video
Begitulah Maradona. Maginya tak hanya hidup kala dia membela Timnas Argentina, tetapi juga kala berseragam Barcelona selama 1982-1984. Total 38 gol dicetaknya dalam 58 laga lintas kompetisi.
Satu golnya yang tadi diceritakan itu tercipta di final leg pertama Copa de La Liga 1983. Skor akhir laga yang berlangsung di Bernabeu itu adalah 2-2.
Pada leg kedua di Camp Nou, Maradona kembali mencetak gol. Kala itu lewat titik putih, membantu Barcelona menang 2-1, sekaligus membawa tim asuhan Cesar Luis Menotti menjuarai kejuaraan yang terakhir kali digelar pada 1986 itu.
Pada tahun yang sama, Maradona juga mempersembahkan gelar Copa del Rey untuk Barcelona. Itu saja yang bisa diberikan Maradona untuk Barcelona. Tidak ada trofi La Liga Spanyol, apalagi Liga Champions.
Andai dia tidak sakit hepatitis, andai dia tidak cedera pergelangan kaki, mungkin saja Maradona bisa lebih menggila bersama Barcelona. Ya, hidup mah ada saja cobaannya.

Iklan Atas Artikel






Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2



Iklan Bawah Artikel