Malam Pertama Peripot Zaid Bersama Ratih , Malu-Malu, Sama-Sama Enak


 LOMBOK TENGAH - Pria yang merupakan warga Dusun Baturiti, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat itu mendadak jadi buah bibir.


Qori Akbar, ada juga yang menyebut atau menulisnya dengan Kori Akbar itu menikahi dua perempuan sekaligus di waktu dan hari yang sama. Pada saat pandemi pula.


Usai salat Asar pada Senin (26/7), Qori mengucapkan ijab kabul di rumahnya.


Pernikahan pria kelahiran 10 Juni 2001 itu langsung viral di media sosial.

Dia mengucapkan ijab kabul untuk Nur Husnul asal Desa Rambitan dan Yun Anita Nuri asal Desa Prabu, secara bergiliran.

Akad nikah disaksikan wali kedua mempelai, tokoh agama, tokoh masyarakat dan sejumlah warga.

Lombok Post melansir, pernikahan dilakukan mengikuti protokol kesehatan.


Ijab kabul diawali wali dari Nur Husnul, istri pertama. Kemudian wali dari Yun Anita Nuri, istri kedua. Semuanya lancar.


"Mahar masing-masing istri saya itu sebesar Rp 1,25 juta dan seperangkat alat salat dibayar tunai,” ujar Qori didampingi kedua istri dan Kepala Dusun (Kadus) Baturiti Lahirudin.


Buat Qori, jumlah mahar itu sebagai gambaran bahwa pernikahan yang dijalankannya adil dan merata.


Tidak ada berat sebelah dan tak ada yang dibeda-bedakan. Karena kedua istrinya sama-sama memiliki hak dan kewajiban.


“Kami pun satu rumah, tetapi beda kamar,” katanya.


Bagaimana mengatur malam pertamanya? Qori tersenyum sembari menundukkan kepala.


Dia malu menceritakannya. Begitu pula kedua istrinya.


"Yang pasti, saya sudah lega dan sudah merasa nyaman,” ujarnya.


Saat ini, ia menjalani kehidupan layaknya pasangan pengantin baru pada umumnya. Masih berbulan madu, berbagi kasih sayang dengan kedua istrinya.


Pertanyaan selanjutnya, mana yang paling enak masakan kedua istrinya.


Sembari malu-malu, Qori mengatakan keduanya sama-sama enak. Menurut Qori, senyum kedua istrinya sama-sama manis, apalagi tutur kata dan perilakunya sama-sama baik, sopan dan santun.


“Sebagai istri, kami siap akur dan baik-baik saja,” sambung Yun Anita Nuri.


Perempuan kelahiran 15 April 2000 tersebut berjanji, siap menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Baik pada suami maupun istri pertama dari suaminya.


“Karena kami bekerja bersama-sama, masak bersama-sama dan makan bersama-sama. Kami bertiga kompak,” tambah Nur Husnul


Iklan Atas Artikel






Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2



Iklan Bawah Artikel