Tol Layang Terpanjang di RI Ditaksir Raup Omzet Rp1,5 M/Hari


Jalan tol Jakarta-Cikampek elevated II atau yang lebih dikenal dengan jalan tol layang Jakarta-Cikampek sudah dibuka, Minggu (15/12). Jalan tol yang membentang sepanjang 36,4 km tersebut diharapkan mampu menguraikan kemacetan yang sering terjadi di tol Jakarta-Cikampek.

Namun setelah diresmikan jalan tol ini masih digratiskan sampai tahun baru. Tarif komersial akan berlaku rencananya pada Januari 2020. Bila sudah operasi berapa pendapatan tol ini?

Catatan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, jalan tol tersebut merupakan prakarsa PT Jasa Marga. Lokasi proyek berada di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan KabupatenKarawang. Proyek tersebut menelan dana investasi sebesar Rp 16,4 triliun dengan lama konsesi 40 tahun. 
Foto: DJPPR
Berdasarkan laporan PT Jasa Marga Tbk. sebanyak 80% jalan tol Jakarta-Cikampek elevated II dimiliki oleh PT Jasa Marga tbk. Menurut perhitungan DJPPR, tingkat imbal hasil atau Internal Rate of Return (IRR) proyek mencapai 13,45% dan IRR ekuitas mencapai 15,52%.
Jika menggunakan asumsi ada 70.000 trafik per hari dan 40%-50% dari total traffic melewati jalan tol laying maka akan ada sekitar 35.000 kendaraan yang melintasi tol tersebut dalam sehari.

Jika diasumsikan tarif tol mencapai Rp 1.200/km (berdasarkan informasi DJPPR). Maka revenue yang dihasilkan dalam sehari mencapai Rp 1,53 miliar per hari. Artinya dalam setahun pendapatan tol tersebut mampu mencapai Rp 558 miliar. Ini baru hanya dari tarif ya, belum dari sumber pendapatan lain seperti papan reklame iklan dll. (twg/twg)

Iklan Atas Artikel






Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2



Iklan Bawah Artikel